Sabaruddin (1954-2021): “Icuk Sugiarto” dari Kuantan Singingi
Rabu, 24-09-2025 - 21:06:07 WIB
Baca juga:
   
 

Mediasindonews.com I Kuantan Singingi - Bulu Tangkis Indonesia pernah mengalami masa kejayaannya pada 1970 s.d. 1980-an. Di tunggal putra siapa yang tidak mengenal Rudi Hartono, Liem Swe King, Cristian Hadinata, Icuk Sugiarto, dan lainnya.


Sebelum Kuantan Singingi dimekarkan jadi kabupaten, ada nama Sabaruddin. Lahir pada 9 November 1954 di Desa Muaro Sentajo, Kecamatan Sentajo Raya, Kuantan Singingi, Riau


Anak tunggal pasangan Abdullah dan Oha yang akrab disapa Sabar ini adalah pemain bulu tangkis yang legend pada eranya.


Tak terhitung berapa banyak penghargaan yang diraih Sabar di dunia bulutangkis yang melambungkan namanya. Baik sebagai pemain tunggal maupun ganda.


Sebagai pemain ganda, duet maut Sabar adalah seniornya Alwis Madir dan Syahrial yang juga abang angkatnya.


Masa kejayaan Sabar di dunia bulu tangkis adalah era 1970 s.d 1980-an. Hampir seluruh lapangan Gelanggang Olah Raga (GOR) di Kuantan Singingi dan Indragiri Hulu menjadi bukti kedigdayaannya dalam dunia olahraga ini.


Di GOR Tribuana Pekanbaru, Sabar pernah melakukan eksebisi dengan pemain Timnas Icuk Sugiarto. Meskipun kalah dengan skor 1-2, namun dia sempat merepotkan juara piala dunia tahun 1983 Itu.


Sepulang dari pertandingan penuh sejarah itu Sabar dijuluki “Icuk Sugiarto” dari Kuantan Singingi. Dan julukan itu melekat sampai akhir hayatnya.


Disebut demikian karena Sabar dan Icuk Sugiarto sama berkulit sawo matang. Dan, sama-sama pemain kebanggaan, kendati level mereka berbeda. Icuk Sugiarto di level dunia. Sabar di level daerah (Kabupaten Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi).


Apresiasi dari Icuk


SEBAGAI bentuk apresiasi, Icuk Sugiarto pernah memberikan baju kaus dan raket kepada Sabar. Sayang raket merek Yonex itu sudah di-museum-kan seiring makin tenggelamnya prestasi atlet bulu tangkis di Kuantan Singingi.


“Raket itu sempat dipinjam pakaikan oleh atlet bulu tangkis semasa Sabar, termasuk saya yuniornya,” kenang Maas Lubis yang akrab disapa Mister Lubis.


Lubis mengaku ikut menjadi saksi sejarah bagaimana Sabar merepotkan Icuk Sugiarto di GOR Tribuana, Pekanbaru tahun 1985.


Pada set pertama Sabar memimpin dengan skor 15-13. Pada skor kedua dan ketiga Sabar kalah tipis dengan skor 13-15 dan 14-15.


Betapa riuh rendahnya sorak sorai sporter kedua belah pihak kala itu. Icuk yang lebih berpengalaman berhasil menumbangkan Sabar yang melakukan perlawanan sampai tetesan keringat dan titik darah penghabisan. Betul-betul heboh dan menegangkan.


“Tidak ada yang menyangka anak daerah mampu melakukan perlawanan kepada pemain kawakan sekelas Icuk Sugiarto,” puji Mister Lubis.


Dan, kecintaan Sabar pada dunia olahraga menurun kepada dua anak lelakinya: Amri Jaya dan Airlangga. Sementara dua anak perempuannya: Meri Asra dan Yanti kini tunak di profesinya sebagai pendidik (guru).


Perjalanan Karier


PERJALANAN karier Sabar sebagai abdi negara juga cukup panjang. Setamat PGA Negeri 4 Tahun Sentajo 1960-an, Sabar jadi Pegawai Tata Usaha di SMEA (kini SMK 1) Negeri Rengat, Indragiri Hulu, Riau. Kemudian ketika SK sebagai guru di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam Sentajo keluar, ia mundur sebagai Pegawai TU SMEA Rengat.


Sabar pulang kampung ke Sentajo. Ia jadi guru dan pensiun di Madrasah Ibtidaiyah yang dikelola Yayasan Nurul Islam Sentajo itu.


Suami dari Simur asal Pulau Komang Sentajo meninggal dunia pada 25 Januari 2021. Dia memang telah tiada. Tapi masyarakat Kuantan Singingi mengenalnya sebagai pemuda yang aktif di dunia olahraga, khusus bulu tangkis pada eranya.


Selamat jalan Pahlawanku…




 
Berita Lainnya :
  • Pembukaan Pacu Jalur Kuansing 2024, Seluruh Pejabat Tinggi Diarak Dengan Perahu Baganduang
  • DPRD Riau Sahkan 3 Ranperda, Diantaranya: Ranperda APBD-P 2025 dan Kawasan Pemukiman
  • Polda Riau Kembalikan Rumah dan Apartemen Milik Muflihun
  • Keuangan Daerah Defisit, Sekdaprov Riau Pertimbangkan Turunkan TPP
  • Nota Pengantar Ranperda Perubahan APBD Riau 2025, Target Pendapatan Turun Rp91 Miliar
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
    + Indeks Berita +
    01 Pembukaan Pacu Jalur Kuansing 2024, Seluruh Pejabat Tinggi Diarak Dengan Perahu Baganduang
    02 DPRD Riau Sahkan 3 Ranperda, Diantaranya: Ranperda APBD-P 2025 dan Kawasan Pemukiman
    03 Polda Riau Kembalikan Rumah dan Apartemen Milik Muflihun
    04 Keuangan Daerah Defisit, Sekdaprov Riau Pertimbangkan Turunkan TPP
    05 Nota Pengantar Ranperda Perubahan APBD Riau 2025, Target Pendapatan Turun Rp91 Miliar
    06 Said dan Fahmi Disebut Calon Kuat Sekda Dumai, H Paisal: Tidak Ada Pejabat Titipan
    07 Kejuaraan Renang Bupati Rokan Hilir (Rohil) Cup Tahun 2025 resmi dibuka
    08 Wawako Dumai Lantik 21 Pejabat Eselon II, Dorong Inovasi dan Disiplin Aparatur
    09 Jangan Korbankan Rakyat! Bupati Kuansing Ancam Tutup Akses Jalan untuk PT. RAPP
    10 Wali Kota Pekanbaru Ingatkan Camat dan Lurah Harus Turun Lapangan
    11 Pesantren: Menjadi Rumah Kedua yang Benar-Benar Menjaga Anak Bangsa
    12 Agung Nugroho Kumpulkan Seluruh Camat dan Lurah di TPA Muara Fajar, Ini Tujuannya
    13 Malam-Malam Bupati Lantik 16 Orang Pejabat Eselon II, Minta Tingkatkan Pelayanan kepada Masyarakat
    14 Sabaruddin (1954-2021): “Icuk Sugiarto” dari Kuantan Singingi
    15 131 Pekerja Migran Indonesia Bermasalah Dideportasi dari Malaysia ke Dumai
    16 Hari Ini Pemprov Riau Tunjuk 19 Plt Isi Kekosongan OPD
    17 Pimpinan DPRD Riau Dukung Langkah Tegas Pemprov Riau, Kendaraan Operasional Harus Gunakan Plat BM
    18 Lima Daerah Usulkan Evaluasi APBD Perubahan 2025 ke Pemprov Riau
    19 Tidak Banding, Eks Pj Walikota Pekanbaru Risnandar Mahiwa Cs Terima Vonis Hakim
    20 Sekda Riau Tegaskan Mutasi Eselon II Bukan Karena Faktor Kedekatan, Tapi Kinerja
    21 Wako H. Paisal Lantik Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Kota Dumai
    22 Mantan Direktur PT Sarana Pembangunan Rokan Hilir Jadi Tersangka Korupsi
     
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © mediasindonews.com