Minta Diungkap KPK, Dugaan Korupsi Rp. 26 M Dibidang Kesehatan Kota Dumai TA 2022
Selasa, 24-10-2023 - 19:56:55 WIB
Baca juga:
   
 

Mediasindonews.com | Dumai - Pejabat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Saerah (RSUD) Kota Dumai membuat perhitungan besaran anggaran untuk belanja pegawai dibidang kesehatan dipertanyakan, pasalnya untuk belanja urusan pemerintah bidang kesehatan itu selisih banyak dari anggrana sebelumnya.


Sementara ketika saat hendak penganggaran itu mereka sudah punya data pegawai sesuai pangkat, golongan, profesi dan lain sebagainya?. Hal ini dikatakan Ketua LSM Gempur, Hasanul Arifin.


Alokasi anggaran BLUD sebesar Rp 310.438.941.025 milyar yang diperuntukkan untuk belanja urusan pemerintah bidang kesehatan, di RSUD Kota Dumai itu, kata Hasanul Arifin “dalam program pemenuhan upaya kesehatan perorangan bagi masyarakat dengan alokasi anggaran senilai Rp 68.380.949.104, “kita duga di markUp.?,” katanya.


“Dalam laporan kinerja RSUD kota Dumai pada tabel perjanjian, alokasi anggaran program penunjang urusan daerah Kab/Kota naik sebesar Rp 8.850.892.862. Dan kenaikan ini terlihat pada kegiatan peningkatan pelayanan BLUD yang dialokasikan senilai Rp 179.073.494.660 dengan realisasi melebihi alokasi anggaran senilai Rp 196.425.490.269,” kata ketua LSM ini.


Kemudian lanjut pemuda yang akrab dipanggil Bung Arief ini, “ada kenaikan alokasi anggaran dengan realisasi sebesar Rp 17.351.995.609 milyar. Sehingga total dua kali kenaikan sedari alokasi hingga realisasi anggaran pada kegiatan peningkatan pelayanan BLUD menjadi sebesar Rp 26.202.888.461 milyar”.


“Pada program peningkatan kapasitas sumber daya manusia kesehatan senilai Rp 8.850.892.862 dan program penunjang urusan pemerintahan daerah kab/kota yang alokasi anggarannya senilai Rp 233.207.099,059 (tercantum pada dokumen peraturan daerah (Perda) Kota Dumai No 7 tahun 2022 tentang perubahan APBD sebagai pedoman pemerintah Kota Dumai),” katanya.


Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai drg Ridhonaldi, melalui Kabid Pelayanan merangkap humas, dr Hafizd, menjawab “sesuai dengan permendagri No.79 tahun 2018 pasal 74, pengelolaan belanja BLUD diberikan fleksibilitas dengan mempertimbangkan volume kegiatan”.


“Fleksibelitas itu di cantumkan dalam ambang batas yang merupakan besaran persentase realisasi belanja yang diperkenankan melampaui anggaran dalam RBA dan DPA. Cara menghitung ambang batas adalah dengan menghitung tren selisih anggaran pendapatan blud dua tahun anggaran sebelumnya,” tulis Hafizd, dalam jawaban konfirmasi melalu pesan WhatsApp menyampaikan jawaban dari Bagian Keuangan Pemko Dumai.


Sambung Hafizd, “berdasarkan realisasi pendapatan dua tahun sebelumnya di dapat nilai ambang batas sebesar 19,91 persen tahun 2021 anggaran pendapatan Rp. 121.035.116.200, realisasi 2021 sebesar Rp. 125.404.856.116,15, dimana selisih sebesar 3,61 persen”.


Kemudian lajut Hafizd, pada tahun 2020 anggaran pendapatan Pp. 108.000.000.000, dimana realisasinya Rp. 147.106.410.270,30, itu baru selisihnya sebesar 36,21 persen.


“Selisih rata-rata untuk dua tahun terakhir adalah 19,91 persen. Ini yang menjadi ambang batas tahun 2022,” katanya. Terkait total anggaran belanja BLUD tahun 2022 katanya “adalah Rp. 179.073.494.660. Realisasi belanja BLUD tahun 2022 adalah Rp. 196.425.490.269. dan Realisasi belanja melebihi anggaran sebesar 9,69 persen. Realisasi ini masih dibawah ambang batas yg telah di tetapkan yaitu 19,91 persen”.


“Nah, kalo yang saya tangkap dari Narasi konfirmasi redaksi okeline.com sebelumnya, maka kenaikan realisasi belanja ini karena adanya peningkatan pendapatan BLUD dan sesuai dengan nilai ambang batas yang diatur dalam peraturan perundangan yang berlaku,” tulis Hafizd.


“Dimana penambahan pendapatan ini, salah satunya adalah klaim penanganan pasien COVID-19 yang sudah dicairkan oleh Kemenkes RI. Sehingga klaim itu harus ditindaklanjuti dengan pembayaran Obat, BHP dan Jasa Pelayanan,” ulas Hafizd.


Ketika ditanya "belanja BLUD pada tahun anggran (TA) 2022 itu sudah sesuai dan tidak melebihi ambang batas, Hafidz menjawab “berdasarkan data rincian ini, belanja BLUD RSUD Kota Dumai masih di dalam Ambang Batas, yaitu di angka realisasi 9,69 perrsen dari batas 19,91 persen”.


Ketika diminta membaca screenshot Vdf temuan BPK yang dikrimkan redaksi pada No 1 bertuliskan “Rencana Bisni Anggaran (RBA) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). TIDAK TEPAT, sehingga menimbulkan risiko penyalahgunaan belanja operasi BLUD RSUD Kota Dumai yang melebihi ambang batas”.


Hafizd, membaca temuan BPK itu begini menjawabnya “Jelas BPK juga menulis bukan terjadi kelebihan nilai ambang batas, tapi RISIKO melewati Ambang Batas,” katanya.


Selanjutnya tanya jawab melalui pesan WhatsApp terus berlangsung pada [26/9 18.37] lalu menanyakan “sesuai data yang kami (redaksi okeline.com) punya, Bukankah Total belanja RSUD Dumai Rp. 310 M lebih.


Hafizd, menjawab “Maaf, terkait data ini saya coba konfirmasi ke Bagian Keuangan dan Program dulu ya. Saya tahunya di angka 196 Miliar”.


Ketika ditanya terkait kesamaan data redaksi dengan data Pemko Dumai dalam lembaran temuan BPK, Hafidz menjawab “Setahu saya LHP itu ada penjelasan rinciannya. Seharusnya ada halaman penjelasannya. Tapi saya juga gak punya dokumennya. Dan bisa di cross check ke Inspektorat. Karena OPD berwenang terkait Pengawasan Internal OPD se Kota Dumai,” pungkasnya.


Dikonfirmasi walikota Dumai, H. Paisal, SKM.,MARS tak kunjung menjawab, Selasa (24/10/2023). 




 
Berita Lainnya :
  • Pembukaan Pacu Jalur Kuansing 2024, Seluruh Pejabat Tinggi Diarak Dengan Perahu Baganduang
  • DPRD Riau Sahkan 3 Ranperda, Diantaranya: Ranperda APBD-P 2025 dan Kawasan Pemukiman
  • Polda Riau Kembalikan Rumah dan Apartemen Milik Muflihun
  • Keuangan Daerah Defisit, Sekdaprov Riau Pertimbangkan Turunkan TPP
  • Nota Pengantar Ranperda Perubahan APBD Riau 2025, Target Pendapatan Turun Rp91 Miliar
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
    + Indeks Berita +
    01 Pembukaan Pacu Jalur Kuansing 2024, Seluruh Pejabat Tinggi Diarak Dengan Perahu Baganduang
    02 DPRD Riau Sahkan 3 Ranperda, Diantaranya: Ranperda APBD-P 2025 dan Kawasan Pemukiman
    03 Polda Riau Kembalikan Rumah dan Apartemen Milik Muflihun
    04 Keuangan Daerah Defisit, Sekdaprov Riau Pertimbangkan Turunkan TPP
    05 Nota Pengantar Ranperda Perubahan APBD Riau 2025, Target Pendapatan Turun Rp91 Miliar
    06 Said dan Fahmi Disebut Calon Kuat Sekda Dumai, H Paisal: Tidak Ada Pejabat Titipan
    07 Kejuaraan Renang Bupati Rokan Hilir (Rohil) Cup Tahun 2025 resmi dibuka
    08 Wawako Dumai Lantik 21 Pejabat Eselon II, Dorong Inovasi dan Disiplin Aparatur
    09 Jangan Korbankan Rakyat! Bupati Kuansing Ancam Tutup Akses Jalan untuk PT. RAPP
    10 Wali Kota Pekanbaru Ingatkan Camat dan Lurah Harus Turun Lapangan
    11 Pesantren: Menjadi Rumah Kedua yang Benar-Benar Menjaga Anak Bangsa
    12 Agung Nugroho Kumpulkan Seluruh Camat dan Lurah di TPA Muara Fajar, Ini Tujuannya
    13 Malam-Malam Bupati Lantik 16 Orang Pejabat Eselon II, Minta Tingkatkan Pelayanan kepada Masyarakat
    14 Sabaruddin (1954-2021): “Icuk Sugiarto” dari Kuantan Singingi
    15 131 Pekerja Migran Indonesia Bermasalah Dideportasi dari Malaysia ke Dumai
    16 Hari Ini Pemprov Riau Tunjuk 19 Plt Isi Kekosongan OPD
    17 Pimpinan DPRD Riau Dukung Langkah Tegas Pemprov Riau, Kendaraan Operasional Harus Gunakan Plat BM
    18 Lima Daerah Usulkan Evaluasi APBD Perubahan 2025 ke Pemprov Riau
    19 Tidak Banding, Eks Pj Walikota Pekanbaru Risnandar Mahiwa Cs Terima Vonis Hakim
    20 Sekda Riau Tegaskan Mutasi Eselon II Bukan Karena Faktor Kedekatan, Tapi Kinerja
    21 Wako H. Paisal Lantik Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Kota Dumai
    22 Mantan Direktur PT Sarana Pembangunan Rokan Hilir Jadi Tersangka Korupsi
     
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © mediasindonews.com