Firli Tersangka: Jokowi Gagal Mengorkestrasi Pemberantasan Korupsi?
Jumat, 24-11-2023 - 21:21:07 WIB
Baca juga:
   
 

Mediasindonews.com | Jakarta - Korupsi merupakan salah satu masalah yang serius di Indonesia. Pemberantasan korupsi telah menjadi prioritas bagi pemerintah dan lembaga negara, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, beberapa waktu yang lalu, berita mengejutkan datang ketika Ketua KPK Firli Bahuri diumumkan sebagai tersangka oleh Polisi akibat dugaan pelmerasan mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo. Banyak kalangan yang menyayangkan kejadian ini dan menyalahkan presiden Joko Widodo (Jokowi) atas kegagalan dalam mengorkestrasikan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.


Kejadian Firli Bahuri sebagai tersangka ini memunculkan pertanyaan tentang integritas Ketua KPK sendiri. Firli Bahuri dipilih sebagai ketua KPK pada tahun 2019 dengan harapan bahwa ia akan memimpin lembaga ini dengan tegas dan mengedepankan pemberantasan korupsi. Namun, dengan menjadi tersangka hal ini menimbulkan keraguan terhadap kapabilitas Firli Bahuri dalam memimpin KPK.


Sebagai presiden, Jokowi bertanggung jawab atas pemberantasan korupsi di Indonesia. Namun, dengan adanya kasus ini, beberapa pihak menyalahkan Jokowi karena dianggap gagal mengorkestrasikan upaya pemberantasan korupsi dengan baik.


Kritik ini muncul karena seharusnya proses seleksi dan penunjukan Ketua KPK harus melalui tahapan yang ketat dan transparan, untuk memastikan bahwa orang yang terpilih memiliki integritas yang tinggi dan mampu menjalankan tugas dengan baik.


Kasus tersangka Ketua KPK Firli Bahuri juga berdampak pada upaya pemberantasan korupsi itu sendiri. Kepercayaan publik terhadap KPK, yang sebelumnya sudah banyak dipertanyakan, kini semakin merosot.


Ketidakpastian dan keraguan di masyarakat dapat menghalangi efektivitas lembaga ini dalam memerangi korupsi di Indonesia. KPK perlu memberikan penjelasan dan tindakan yang tegas untuk mengembalikan kepercayaan publik dan memulihkan citra sebagai lembaga yang independen dan berintegritas.


Kasus yang menimpa Ketua KPK Firli Bahuri mengundang pro kontra dan meragukan komitmen pemerintah dalam upaya pemberantasan korupsi.


Presiden Jokowi perlu mengambil langkah-langkah yang tegas dan terbuka untuk memastikan bahwa proses seleksi dan penunjukan pejabat publik dilakukan dengan transparan dan mendapatkan orang yang benar-benar memiliki integritas tinggi.


Selain itu Jokowi juga didesak untuk mengeluarkan Perpu untuk tidak menempatkan KPK di rumpun eksekutif. Dengan cara ini KPK kembali bisa berdiri dan bekerja secara independen tanpa satu pihak manapun termasuk Presiden yang bisa mengintervensi. Positioning Jokowi sebagai Presiden hanya menjadi "derijen" orkestrasi pemberantasan korupsi di Negara ini.


Pemberantasan korupsi bukanlah tugas yang mudah, tetapi jika ada keyakinan dan komitmen yang kuat, korupsi bisa diminimalisir dan dieliminasi di Indonesia.


Korupsi di Indonesia susah tumbangnya, karena sama persis seperti fenomena gunung es. Mencair di permukaan, semakin membatu di dasarnya.


Kata-kata yang acap kali digaungkan dalam Hari Anti Korupsi Sedunia ini dapat dijadikan sebagai bahan kontemplasi bagi para elit Negara untuk meninjau sekaligus mengevaluasi kembali eksistensi KPK.


Jika lembaga ad-hock ini lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya, Presiden Jokowi lebih baik membubarkan KPK. Berdayakan saja Kejaksaan dan Kepolisian dengan memberikan instrumen dan fasilitas sebagaimana yang diberikan terhadap KPK selama ini. Toh, Jaksa dan polisi jauh lebih punya kemampuan dari perspektif SDM dan pengalaman dalam hal menangani dan memberantas korupsi. Hanya saja, mereka tidak diberi instrumen yang cukup sehingga mereka tidak se progresif KPK.


Hal ini dinilai lebih efisien dan efektif dari sisi anggaran Negara yang selama ini digelontorkan ke KPK tapi hasilnya tidak sebanding dengan uang Negara hasil korupsi yang bisa diselamatkan oleh KPK.


Uangkapan "Lebih besar pasak daripada tiang" agaknya pas menggambarkan keberadaan KPK sejak berdiri hingga sekarang.


Seperti ungkapan "Mereka yang melakukan korupsi sejatinya telah kehilangan akal sehat beserta hati nurani. Kecerdasannya digunakan untuk memperalat rakyat, kebaikannya hanyalah topeng yang memikat.". Fenomena ini harus dihadapi dengan akal sehat dan keberanian Jokowi sebagai pemimpin tertinggi di Pemerintahan dan sebagai Kepala Negara..Semoga, Jumat (24/11/2023).




 
Berita Lainnya :
  • Pembukaan Pacu Jalur Kuansing 2024, Seluruh Pejabat Tinggi Diarak Dengan Perahu Baganduang
  • Lagi Lagi Kejadian Kebakaran dipekanbaru , Ada Korban Jiwa Meninggal
  • Tinjau Rumah Roboh, Bupati Asmar Perintahkan Perkim Bangun Ulang
  • Lapas Bagansiapiapi Ikuti Bimtek SPPT-TI dan Pelayanan Publik yang Digelar Kanwil Pemasyarakatan Riau
  • Kelanjutan Asesmen 20 JPTP Pemprov Riau, Plt Gubri Minta Petunjuk Kemendagri
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
    + Indeks Berita +
    1 Pembukaan Pacu Jalur Kuansing 2024, Seluruh Pejabat Tinggi Diarak Dengan Perahu Baganduang
    Rabu, 21-08-3024 - 18:56 WIB
    2 Lagi Lagi Kejadian Kebakaran dipekanbaru , Ada Korban Jiwa Meninggal
    Minggu, 23-11-2025 - 00:01 WIB
    3 Tinjau Rumah Roboh, Bupati Asmar Perintahkan Perkim Bangun Ulang
    Sabtu, 22-11-2025 - 23:46 WIB
    4 Lapas Bagansiapiapi Ikuti Bimtek SPPT-TI dan Pelayanan Publik yang Digelar Kanwil Pemasyarakatan Riau
    Jumat, 21-11-2025 - 18:45 WIB
    5 Kelanjutan Asesmen 20 JPTP Pemprov Riau, Plt Gubri Minta Petunjuk Kemendagri
    Jumat, 21-11-2025 - 18:37 WIB
    6 Anggota DPRD RI Karmila Sari akan Hadiri Kick Off Open Turnamen Bola Voli di Kuba 2025, Rohil
    Rabu, 19-11-2025 - 20:01 WIB
    7 Lapas Bagansiapiapi Gelar Kejuaraan Tenis Meja Tingkat SD Se-Kecamatan Bangko Sambut HUT KEMENIMIPAS KE-1 
    Rabu, 19-11-2025 - 19:59 WIB
    8 Plt Gubernur Riau Pastikan Asesmen PTP Lanjut Sesuai Aturan, Tes Kompetensi Mulai Hari Ini
    Rabu, 19-11-2025 - 19:58 WIB
    9 3 Pramusaji di Rumdin Gubernur Riau Diduga Rusak Segel KPK
    Selasa, 18-11-2025 - 16:13 WIB
    10 PAD dan Dana Tranfer Turun, Pemprov Riau Terpaksa Potong TPP ASN 30 Persen
    Selasa, 18-11-2025 - 16:11 WIB
    11 Perwira Polres Rohul Di-PTDH Usai Digerebek Berduaan dengan Bhayangkari
    Selasa, 18-11-2025 - 16:09 WIB
    12 Lapas Bagansiapiapi Dan Polres Rohil Singkronkan Kesiapan Senjata Keamanan 
    Selasa, 18-11-2025 - 15:59 WIB
    13 Sempena HUT KEMENIMIPAS KE-1 PLT Kalapas Bagansiapiapi Buka Pekan Olahraga Warga Binaan 
    Selasa, 18-11-2025 - 15:57 WIB
    14 ACF Rontgen Dada Hari Pertama Di Lapas Bagansiapiapi : 222 WBP Ikuti Pemeriksaan X-RAY
    Selasa, 18-11-2025 - 15:55 WIB
    15 Plt Gubernur SF Hariyanto Komitmen Dukung Pengembangan Olahraga di Riau
    Senin, 17-11-2025 - 22:07 WIB
    16 Perkuat Kolaborasi, Plt Kalapas Kunjungi Direktur RSUD dr. RM Pratomo
    Jumat, 14-11-2025 - 12:45 WIB
    17 Kanwil Ditjenpas Riau Dampingi Komisi XIII DPR RI Tinjau Lapas Pekanbaru: Dorong Penguatan Pembinaan dan Pengawasan Lapas
    Jumat, 14-11-2025 - 12:43 WIB
    18 Sempat Dibawa KPK, Sekda Riau Kembali Jalani Aktivitas Seperti Biasa
    Kamis, 13-11-2025 - 11:07 WIB
    19 Pengembangan Kasus OTT di Riau, KPK Geledah Kendaraan Dinas Plt Gubri dan Sekdaprov
    Kamis, 13-11-2025 - 11:05 WIB
    20 Langkah Nyata Mengatasi Banjir Rob dan Menata Kota Lebih Baik
    Selasa, 11-11-2025 - 19:41 WIB
     
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © mediasindonews.com