KPK Geledah Kantor Biro Pengadaan Barang dan Jasa Pemprov Riau!
Jumat, 24-01-2025 - 10:33:27 WIB
Baca juga:
   
 

Mediasindonews.com I Riau - Sejumlah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah Kantor Biro Pengadaan Barang dan Jasa Pemprov Riau, Rabu (22/1/2025). Ini merupakan penggeledahan kali kedua yang dilakukan, setelah pada Senin (20/1/2025) kemarin, penyidik KPK juga sudah mengacak-acak Kantor Dinas PUPR Provinsi Riau.


Kedatangan penyidik KPK ke Kantor Biro Pengadaan Barang dan Jasa Pemprov Riau di Lantai 8 Kompleks Menara Lancang Kuning ini mengagetkan para pegawai. Penyidik KPK tiba sekitar pukul 10 pagi tadi. Hingga saat ini penggeledahan masih berlanjut.


Penggeledahan ini diduga masih terkait penyidikan kasus dugaan korupsi pembangunan jembatan layang (fly over) Simpang SKA Pekanbaru. KPK kemarin telah mengumumkan sebanyak 5 orang tersangka dalam proyek yang dibiayai APBD Riau tahun 2018 tersebut.


Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto belum merespon tentang penggeledahan di Kantor Biro Pengadaan Barang dan Jasa Pemprov Riau ini


Sebelumnya, Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Asep Guntur Rahayu menyebut nilai kerugian negara dalam kasus dugaan korupsi pembangunan fly over Simpang SKA, Pekanbaru mencapai Rp 60 miliar. Jumlah kerugian itu hampir setara dengan setengah atau separuh dari nilai proyek.


Asep Guntur menyatakan, perhitungan sementara kerugian negara sebesar Rp 60 miliar dilakukan oleh ahli konstruksi dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Ahli tersebut melakukan penilaian terhadap konstruksi dan ketebalan jalan serta beton dan material proyek lainnya.


"Kerugian mencapai Rp 60 miliar. Jadi hampir separuhnya," kata Asep Guntur dalam keterangan di Jakarta, Selasa (21/1/2025).


Asep menyatakan, nilai wajar fisik proyek pembangunan fly over Simpang SKA adalah sekitar Rp 58 miliar, ditambah dengan biaya konsultan pengawas dan manajemen konstruksi. Sementara, anggaran pembangunan fly over ditetapkan mencapai Rp 159 miliar.


Terkait angka pasti kerugian negara, kata Guntur, akan dihitung oleh BPK atau BPKP.


"Tapi paling tidak, berdasarkan perhitungan dari ahli konstruksi, total kerugian sekitar Rp 60,8 miliar. Artinya hampir sekitar setengahnya kurang. Jadi cukup besar," kata Asep Guntur.


Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengumumkan penetapan 5 tersangka dalam kasus dugaan korupsi pembangunan jembatan layang (fly over) Simpang SKA, Pekanbaru pada Selasa sore tadi. Empat di antaranya merupakan pihak swasta dan satu orang dari unsur penyelenggara negara.


Sebelumnya, KPK pada Senin (20/1/2025) kemarin juga telah menggeledah Kantor Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Kawasan Perumahan dan Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau di Jalan SM Amin, Pekanbaru.


Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto menerangkan, kelima tersangka yakni inisial YN, GR, TC, ES dan NR.


YN merupakan satu-satunya penyelenggara negara yang dijadikan tersangka setakad ini. Ia diduga merupakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek flyover Jalan Tuanku Tambusai-Soekarno Hatta. Proyek ini dibangun pada tahun 2018 silam yang didanai dari APBD Provinsi Riau senilai Rp 159 miliar.


Sementara TC adalah Direktur Utama PT SHJ, ES sebagai Direktur PT SC, NR selaku kepala PT YK, dan GR.


Sepertinya belum ada dari unsur Pokja Lelang yang diseret dalam pusaran kasus ini oleh KPK.


Dalam penggeledahan di kantor Kantor Dinas PUPR-PKPP Provinsi Riau kemarin, penyidik KPK membawa 3 koper dan 1 tas rangsel keluar dari kantor Dinas PUPR Riau. Setelah sempat menjadi tanda tanya publik, ternyata penggeledahan dilakukan terkait kasus dugaan korupsi proyek fly over Simpang SKA Pekanbaru.


Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto menyatakan, pihaknya telah menyita sejumlah dokumen dan barang bukti elektronik (handphone) saat penggeledahan tersebut.


Kasus dugaan korupsi ini kembali 'memanas' setelah hampir dua tahun silam, tepatnya pada Oktober 2023 lalu. Kala itu sejumlah penyidik KPK memeriksa konstruksi jembatan layang tersebut.


Bahkan, penyidik KPK saat itu harus memasang tenda di bawah kolong fly over, karena pemeriksaan konstruksi jembatan dilakukan selama beberapa hari. Jalan beton jembatan layang tersebut sempat dibor pada beberapa titik.


Sejumlah pejabat Pemprov Riau dua tahun lalu juga sudah diperiksa di kantor KPK di Jakarta. Pada Maret 2023 lalu, sedikitnya dua pejabat Pemprov Riau dimintai keterangan oleh penyidik KPK.


Keduanya yakni Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setdaprov Riau, Rahmad Rahmadiyanto. Satu pejabat lainnya adalah Yunannaris, Kepala UPT Jalan dan Jembatan Wilayah IV pada Dinas PUPR-PKPP Provinsi Riau


hanya di Jakarta, penyidik KPK juga memeriksa sejumlah pejabat Riau lainnya dengan meminjam ruangan kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Riau di Jalan Sudirman, Pekanbaru.


Berselang hampir dua tahun kemudian, KPK kemarin melakukan penggeledahan di Kantor Dinas PUPR Riau, menyusul telah adanya penetapan 5 orang tersangka.


Ia menjelaskan, konstruksi hukum kasus yang tengah disidik yakni penerapan Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.




 
Berita Lainnya :
  • Pembukaan Pacu Jalur Kuansing 2024, Seluruh Pejabat Tinggi Diarak Dengan Perahu Baganduang
  • DPRD Riau Sahkan 3 Ranperda, Diantaranya: Ranperda APBD-P 2025 dan Kawasan Pemukiman
  • Polda Riau Kembalikan Rumah dan Apartemen Milik Muflihun
  • Keuangan Daerah Defisit, Sekdaprov Riau Pertimbangkan Turunkan TPP
  • Nota Pengantar Ranperda Perubahan APBD Riau 2025, Target Pendapatan Turun Rp91 Miliar
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
    + Indeks Berita +
    01 Pembukaan Pacu Jalur Kuansing 2024, Seluruh Pejabat Tinggi Diarak Dengan Perahu Baganduang
    02 DPRD Riau Sahkan 3 Ranperda, Diantaranya: Ranperda APBD-P 2025 dan Kawasan Pemukiman
    03 Polda Riau Kembalikan Rumah dan Apartemen Milik Muflihun
    04 Keuangan Daerah Defisit, Sekdaprov Riau Pertimbangkan Turunkan TPP
    05 Nota Pengantar Ranperda Perubahan APBD Riau 2025, Target Pendapatan Turun Rp91 Miliar
    06 Said dan Fahmi Disebut Calon Kuat Sekda Dumai, H Paisal: Tidak Ada Pejabat Titipan
    07 Kejuaraan Renang Bupati Rokan Hilir (Rohil) Cup Tahun 2025 resmi dibuka
    08 Wawako Dumai Lantik 21 Pejabat Eselon II, Dorong Inovasi dan Disiplin Aparatur
    09 Jangan Korbankan Rakyat! Bupati Kuansing Ancam Tutup Akses Jalan untuk PT. RAPP
    10 Wali Kota Pekanbaru Ingatkan Camat dan Lurah Harus Turun Lapangan
    11 Pesantren: Menjadi Rumah Kedua yang Benar-Benar Menjaga Anak Bangsa
    12 Agung Nugroho Kumpulkan Seluruh Camat dan Lurah di TPA Muara Fajar, Ini Tujuannya
    13 Malam-Malam Bupati Lantik 16 Orang Pejabat Eselon II, Minta Tingkatkan Pelayanan kepada Masyarakat
    14 Sabaruddin (1954-2021): “Icuk Sugiarto” dari Kuantan Singingi
    15 131 Pekerja Migran Indonesia Bermasalah Dideportasi dari Malaysia ke Dumai
    16 Hari Ini Pemprov Riau Tunjuk 19 Plt Isi Kekosongan OPD
    17 Pimpinan DPRD Riau Dukung Langkah Tegas Pemprov Riau, Kendaraan Operasional Harus Gunakan Plat BM
    18 Lima Daerah Usulkan Evaluasi APBD Perubahan 2025 ke Pemprov Riau
    19 Tidak Banding, Eks Pj Walikota Pekanbaru Risnandar Mahiwa Cs Terima Vonis Hakim
    20 Sekda Riau Tegaskan Mutasi Eselon II Bukan Karena Faktor Kedekatan, Tapi Kinerja
    21 Wako H. Paisal Lantik Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Kota Dumai
    22 Mantan Direktur PT Sarana Pembangunan Rokan Hilir Jadi Tersangka Korupsi
     
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © mediasindonews.com