Anggaran Pemprov Riau dan Kabupaten/Kota Kompak Alami Defisit, Fitra Sebut Akibat Masih Bergantung ke Pusat
Sabtu, 01-02-2025 - 13:26:45 WIB
Baca juga:
   
 

Mediasindonews.com I Pekanbaru – APBD Provinsi Riau dan Kabupaten/Kota di Riau secara kompak mengalami defisit anggaran yang cukup berat pada tahun 2024.


Kondisi ini mengakibatkan fenomena tunda bayar, baik untuk organisasi perangkat daerah maupun rekanan, baik di provinsi maupun kabupaten.


“Kami menilai, kondisi ini terjadi tidak terlepas dari sikap pemerintah di daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota yang masih mengandalkan dana masuk dari pemerintah pusat,” terang Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Riau, Tarmizi, Kamis (30/1/2025).


Dalam rilisnya yang diterima redaksi GoRiau.com, Tarmizi mengatakan rata-rata pemerintah daerah maupun Pemprov Riau berdalih kondisi ini terjadi salah satunya karena tunda bayar Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat ke daerah.


Dari data yang dihimpun Fitra Riau dari berbagai sumber, defisit anggaran akibat tertundanya DBH tersebut tergolong besar. Seperti Riau sebesar Rp315 miliar, Kabupaten Siak Rp229 miliar, Pekanbaru Rp300 miliar, Rokan Hulu Rp125 miliar, Pelalawan Rp72 miliar, dan Kepulauan Meranti sebesar Rp51,5 miliar.


“Daerah lainnya juga mengalami hal yang sama, namun tidak ditemukan data yang tersedia secara pasti,” terangnya.


Kondisi tunda bayar ini juga akan berdampak pada APBD tahun 2025. Sebab, bisa saja defisit anggaran akan terus berlanjut karena terbebani kegiatan tahun sebelumnya yang belum terbayarkan.


Di samping itu, tahun 2025 juga merupakan tahun anggaran pertama bagi kepala daerah terpilih sehingga harus disesuaikan dengan program kerja pemerintahan yang baru.


Ketergantungan


Ditambahkan Tarmizi, tingkat kemandirian keuangan daerah di Riau hingga saat ini tergolong masih rendah.


Hingga saat ini, pendapatan daerah terbesar masih bersumber dari dana transfer seperti DBH, DAU, DAK, dan insentif.


Khusus bagi Provinsi Riau, tingkat ketergantungannya cukup rendah, hanya 40 persen dari total pendapatan daerah. Namun, bagi pemerintah kabupaten/kota, ketergantungan dari dana transfer cukup tinggi. Bahkan, secara keseluruhan daerah rerata mencapai 84 persen dari total pendapatan daerah.


Sedangkan yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih sangat kecil, di bawah angka 20 persen dari total pendapatan. Artinya, daerah masih sangat tergantung pada pemerintah pusat melalui dana transfer tersebut.


“Seharusnya daerah dapat meningkatkan PAD-nya agar kemandirian fiskal semakin kuat untuk membiayai program prioritas daerahnya,” ujarnya lagi.


Fitra Riau menilai, terkendalanya pelaksanaan program dan kegiatan akibat tidak tercapainya pendapatan daerah berdampak pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.


Seperti melakukan realokasi program pembangunan yang tertunda serta kegiatan perekonomian masyarakat. Situasi ini seharusnya dapat dijelaskan secara lebih konkret kepada masyarakat sehingga tidak menimbulkan kecurigaan di publik.


Dengan terjadinya penundaan bayar oleh pemerintah pusat, maka pemerintah daerah harus lebih selektif dalam menetapkan program kegiatan pembangunannya. Misalnya, daerah lebih fokus pada program kegiatan yang sesuai kewenangan daerah.


Fitra juga mencatat, dalam lima tahun terakhir, pemerintah daerah cukup getol melakukan pembangunan infrastruktur pada instansi vertikal yang bukan kewenangannya, seperti gedung Kejaksaan, Polda, Korem, dan lain sebagainya.


Kondisi ini juga menunjukkan keberpihakan pemerintah daerah terhadap kebutuhan masyarakat semakin rendah, sementara daerah masih dihadapkan pada persoalan yang kompleks seperti kemiskinan, kesejahteraan, perekonomian daerah, keterbatasan infrastruktur desa, dan persoalan lainnya.


Menyikapi perkembangan itu, Fitra Riau menilai pemerintah pusat perlu melakukan klarifikasi penyebab terjadinya tunda bayar yang berakibat pemerintah daerah tidak bisa melaksanakan pembangunan daerah secara maksimal. Pusat juga diminta melakukan publikasi informasi berkenaan dengan tunda bayar agar tidak terjadi simpang siur informasi.


Sedangkan kepada pemerintah daerah, Fitra Riau mengingatkan untuk lebih selektif terhadap program kegiatan sesuai kewenangannya, serta lebih efisien terhadap penggunaan anggaran dan lebih berorientasi terhadap kepentingan masyarakat.


“Selanjutnya, pemerintah daerah secara berkala dapat menyampaikan informasi anggaran daerah, termasuk informasi yang berkaitan dengan tunda bayar tahun 2024,” pungkas Tarmizi.




 
Berita Lainnya :
  • Pembukaan Pacu Jalur Kuansing 2024, Seluruh Pejabat Tinggi Diarak Dengan Perahu Baganduang
  • Lagi Lagi Kejadian Kebakaran dipekanbaru , Ada Korban Jiwa Meninggal
  • Tinjau Rumah Roboh, Bupati Asmar Perintahkan Perkim Bangun Ulang
  • Lapas Bagansiapiapi Ikuti Bimtek SPPT-TI dan Pelayanan Publik yang Digelar Kanwil Pemasyarakatan Riau
  • Kelanjutan Asesmen 20 JPTP Pemprov Riau, Plt Gubri Minta Petunjuk Kemendagri
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
    + Indeks Berita +
    1 Pembukaan Pacu Jalur Kuansing 2024, Seluruh Pejabat Tinggi Diarak Dengan Perahu Baganduang
    Rabu, 21-08-3024 - 18:56 WIB
    2 Lagi Lagi Kejadian Kebakaran dipekanbaru , Ada Korban Jiwa Meninggal
    Minggu, 23-11-2025 - 00:01 WIB
    3 Tinjau Rumah Roboh, Bupati Asmar Perintahkan Perkim Bangun Ulang
    Sabtu, 22-11-2025 - 23:46 WIB
    4 Lapas Bagansiapiapi Ikuti Bimtek SPPT-TI dan Pelayanan Publik yang Digelar Kanwil Pemasyarakatan Riau
    Jumat, 21-11-2025 - 18:45 WIB
    5 Kelanjutan Asesmen 20 JPTP Pemprov Riau, Plt Gubri Minta Petunjuk Kemendagri
    Jumat, 21-11-2025 - 18:37 WIB
    6 Anggota DPRD RI Karmila Sari akan Hadiri Kick Off Open Turnamen Bola Voli di Kuba 2025, Rohil
    Rabu, 19-11-2025 - 20:01 WIB
    7 Lapas Bagansiapiapi Gelar Kejuaraan Tenis Meja Tingkat SD Se-Kecamatan Bangko Sambut HUT KEMENIMIPAS KE-1 
    Rabu, 19-11-2025 - 19:59 WIB
    8 Plt Gubernur Riau Pastikan Asesmen PTP Lanjut Sesuai Aturan, Tes Kompetensi Mulai Hari Ini
    Rabu, 19-11-2025 - 19:58 WIB
    9 3 Pramusaji di Rumdin Gubernur Riau Diduga Rusak Segel KPK
    Selasa, 18-11-2025 - 16:13 WIB
    10 PAD dan Dana Tranfer Turun, Pemprov Riau Terpaksa Potong TPP ASN 30 Persen
    Selasa, 18-11-2025 - 16:11 WIB
    11 Perwira Polres Rohul Di-PTDH Usai Digerebek Berduaan dengan Bhayangkari
    Selasa, 18-11-2025 - 16:09 WIB
    12 Lapas Bagansiapiapi Dan Polres Rohil Singkronkan Kesiapan Senjata Keamanan 
    Selasa, 18-11-2025 - 15:59 WIB
    13 Sempena HUT KEMENIMIPAS KE-1 PLT Kalapas Bagansiapiapi Buka Pekan Olahraga Warga Binaan 
    Selasa, 18-11-2025 - 15:57 WIB
    14 ACF Rontgen Dada Hari Pertama Di Lapas Bagansiapiapi : 222 WBP Ikuti Pemeriksaan X-RAY
    Selasa, 18-11-2025 - 15:55 WIB
    15 Plt Gubernur SF Hariyanto Komitmen Dukung Pengembangan Olahraga di Riau
    Senin, 17-11-2025 - 22:07 WIB
    16 Perkuat Kolaborasi, Plt Kalapas Kunjungi Direktur RSUD dr. RM Pratomo
    Jumat, 14-11-2025 - 12:45 WIB
    17 Kanwil Ditjenpas Riau Dampingi Komisi XIII DPR RI Tinjau Lapas Pekanbaru: Dorong Penguatan Pembinaan dan Pengawasan Lapas
    Jumat, 14-11-2025 - 12:43 WIB
    18 Sempat Dibawa KPK, Sekda Riau Kembali Jalani Aktivitas Seperti Biasa
    Kamis, 13-11-2025 - 11:07 WIB
    19 Pengembangan Kasus OTT di Riau, KPK Geledah Kendaraan Dinas Plt Gubri dan Sekdaprov
    Kamis, 13-11-2025 - 11:05 WIB
    20 Langkah Nyata Mengatasi Banjir Rob dan Menata Kota Lebih Baik
    Selasa, 11-11-2025 - 19:41 WIB
     
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © mediasindonews.com